Senin, 26 Januari 2009

Seorang Pria Yang Peduli Wanita


Hangat, bersemangat, dan berpengetahuan luas. Itulah Rius (panggilan Gregorius) (27), seorang pria dibalik kesuksesan sebuah komunitas bernama Jaringan Mitra Perempuan Bandung (JMPB). Setiap pertanyaan yang diutarakan padanya dijawab dengan kata-kata yang meledak seperti popcorn di dalam otak dan membangkitkan semangat baru bagi orang yang mendengarnya.

Kepedulian terhadap nasib perempuanlah yang mengantarkan Rius kepada komunitas Jaringan Mitra Perempuan Bandung (JMPB). JMPB adalah sebuah komunitas adil dan setara gender yang terdiri dari orang-orang yang peduli akan terciptanya masyarakat yang berkeadilan dan berkesetaraan gender. Gerakan ini dimulai pada masa reformasi di tahun 1997 dimana para pendirinya menyuarakan keadilan akan Hak Asasi Manusia (HAM). Seiring dengan berjalannya waktu, terbentuklah spesifikasi dalam oraganisasi ini yaitu memperjuangkan hak kesetaraan gender untuk para perempuan. Misi dari JMPB adalah menciptakan masyarakat yang ber-Keadilan dan ber-Kesetaraan Gender (KKG) dan menjadikan isu kesetaraan gender menjadi sesuatu yang pantas untuk diperhatikan dan diperjuangkan dengan mengadakan diskusi, lokakarya, hari studi, pelatihan, dan kampanye-kampanye tentang kesetaraan gender.

Budaya patriarki nampaknya sudah mendarah daging pada jiwa masyarakat Indonesia, sehingga jejak langkah perempuan tak jarang dianggap tidak penting. Rius tidak pada awalnya tidak terlalu terusik dengan hal ini, sampai suatu saat sepupunya membawa kertas besar yang berisi silsilah keluarganya di sebuah pertemuan keluarga. Saat ia memperhatikan silsilah itu, ia tersadar bahwa semua nama di dalamnya adalah nama lelaki. Saat ia bertanya, ia mendapat jawaban yang mencengangkan dan menggugah hatinya, perempuan tidak pantas ditulis di silsillah keluarga karena perempuan dianggap tidak dapat meneruskan keturunan, yang dalam hal ini berkaitan dengan nama keluarga. Jadi, keluarga yang tidak mempunyai anak lelaki dianggap putus garis keturunannya.

”Contoh lainnya yang membuat saya terguncang adalah banyaknya perempuan yang mempunyai potensi besar di bidangnya mengalah untuk menjadi pemimpin karena merasa lelaki lebih pantas untuk memimpin daripada perempuan.”kata Rius dengan berapi-api.

Hal ini sering di bahas di dalam forum dan biasa disebut sindrom “pangeran berkuda putih” dan ‘putri dalam menara” dimana sang pangeran digambarkan superior, kuat, gagah, dan melindungi melindungi sang putri. Sementara putri digambarkan lemah, mudah disakiti, dan tergantung dengan sang pengeran. Anggapan itu sebenarnya salah. Sebenarnya putri bisa saja berkuda putih atau menjadi putri yang biasa-biasa saja, begitu pula sebaliknya dengan pangeran. Namun pada masyarakat dewasa ini, stereotip itulah yang sudah terbangun dengan pondasi yang amat kokoh.

Ia amat prihatin dengan keadilan dan kesetaraan gender yang sering sekali disalah artikan oleh masyarakat sebagai emansipasi wanita. Justru pada hakikatnya, emansipasi dan kesetaraan gender adalah suatu hal yang amat berbeda satu dengan yang lainnya. Kesetaraan gender adalah penyetaraan lelaki dan perempuan di posisi yang sama, sedangkan emansipasi biasanya malah menjerumuskan perempuan ke dalam sesuatu yang jauh dari setara.

Bungsu dari tiga bersaudara ini adalah seorang yang amat aktif. Selain JMP, ia juga tergabung dalam SIKLUS (Sinambung Kehidupan dalam Lingkaran Untuk Sesama), sebuah kelompok pengembangan diri dan biro pelatihan yang cakupan training kepada peserta dan pendidik, biasanya pesertanya berasal dari SMP, SMA, dan yang terakhir Sekolah Dasar cara pelatihannya belum dibakukan seperti tingkat atasnya yang sudah rutin dan mempunyai modul sendiri. Selain itu, Rius juga tergabung dalam Tim Tindak Lanjut Sidang Agung Gereja Katholik Indonesia yang menanggapi isu-isu kemasyarakatan, lingkungan hidup dan alam sekitar, ia juga sering mengadakan workshop-workshop kecil yang membahas tentang kepemimpinan dan organisasi.

Rius juga aktif sebagai pembicara di Pondok Kajian Humaniora (UNPAR), Komisi Kepemudaan Keuskupan Bandung dan beberapa organisasi keagamaan lainnya. Dari sekian banyak kegiatannya, ia masih bisa mengamalkan ilmunya di bidang managemen dengan menjadi akuntan di Cimahi Persada Developer.

Jejak langkah terbarunya adalah membuat petisi, dan berkampanye untuk memperjuangkan penghapusan RUU Pornografi yang dianggap merugikan kaum perempuan. Perempuan dianggap menjadi objek dan dipersalahkan.

Harapan Rius untuk masa depan JMPB adalah dapat menginfluence masyarakat agar dapat mengakui kesetaraan gender dengan memperluas ruang lingkup dan jejaring dari JMPB itu sendiri dan menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan berkesetaraan gender.

“Dari de Java Sampai d’Indonesia”

Perjalanan dari Jakarta sampai ke Bali menggunakan sepeda mungkin tidak pernah terbayangkan oleh kita semua, tapi itulah yang akan dilakukan oleh para peserta Tour d’Indonesia 2008 yang akan menempuh perjalanan sejauh 1.793 km yg terbagi dalam 12 etape. Perjalanan panjang ini dimulai pada hari minggu tanggal 23-11-2008.

Perhelatan akbar ini pada mulanya akan diikuti oleh 22 tim yang terdiri dari 14 tim luarnegeri dan 8 tim lokal, namun mendadak 4 tim dari Australia, Hong Kong, Afrika Selatan, dan China batal mengikuti Tour ini berkilah dengan alasan yang bermacam-macam, sungguh hebat mereka bermain silat lidah.

Tiada gading yang tak retak, seperti paribahasa tersebut, acara ini pun memiliki kesulitan yaitu kekurangan dana. Hal ini disebabkan PB ISSI telah menganggarkan Rp 4,5 miliar tapi yang disediakan pihak sponsor utama, Telkom, hanya menyediakan dana sebesar Rp 3,2 milliar. Pihak penyelenggara berusaha meminta sponsor dari berbagai perusahaan, namun apa daya pada masa krisis global semua permintaan mereka ditolak, untungnya dengan mundurnya 4 tim dapat mengurangi beban panitia.

Kegiatan Tour d’Indonesia telah dimulai dari tahun 1958, pada masa itu namanya belum Tour d’Indonesia melainkan Tour d’Java. Tour ini pun dimulai dari Bandung dan berakhir di Surabaya, tour ini digagas oleh orang-orang yang katepaan oleh para warga Belanda yang ada di Bandung semenjak masa penjajahan dulu.

Bukan hanya cikal bakal tour d’Indoneisa tetapi tour d’Java merupakan cikal bakal balap sepeda jenis tour yang pertama di Asia, pada Tour d’Java tahun 1958 yang menjadi juara pertama adalah Munaip Saleh dari Bandung, diikuti oleh Hamsyin Rusli dari jakarta dan Theo Pellloupessy dari Bandung.

Yang menjadi promotor tour d’Java adalah Pikiran Rakyat, hal ini bisa terjadi karena waktu itu ada seorang wartawan Perancis yang menjadi wakil AFP mengompori para redaktur Pikiran Rakyat untuk menjadi promotor, karena menurut wartawan Perancis tersebut Tour de France di promotori oleh harian olah raga L’Equipe pada 1901 dan Giro d’Italia dirintis oleh harian olah raga La Gazzetta Dello Sport pada 1908.

Tour ini sempat terhenti pada tahun 1960 dan baru diadakan kembali pada tahun 1983 dan mengalami perubahan antara lain rutenya dari Jakarta ke Surabaya dan sistemnya jadi point to point alias satu jalur, hal inilah yang membuat para pengurus tour d’Java terdahulu mencibirkan bibir mereka, karena perubahan sistemnya telah menyalahi aturan sebenarnya karena tour itu seharusnya memutar bukan satu arah.

Tour de Java terakhir kali diadakan pada tahun 1989, lalu berganti nama menjadi Tour d’Indonesia yang merupakan salah satu acara yang mendukung program pemerintah yaitu Visit Indonesia Year 1991, yang pada akhirnya malah sepi pengunjung karena waktu itu sedang terjadi perang teluk.

Pada tahun 2008 ini Tour d’Indonesia diadakan kembali, setelah Sampoerna menjadi sponsor kegiatan ini selama 3 tahun berturut-turut akhirnya tongkat estafet tersebut diserahkan pada telkom yang sedang mempromosikan layanan Speedy mereka untuk menjadi sponsor Tour d’Indonesia 2008.

Pada Tour kali ini dimeriahkan oleh para peserta dari Iran, Jepang, Malaysia, Filipina, Swiss, Austria, Jerman dan Indonesia. Tour kali ini akan melewati 21 kota pada 6 provinsi, dengan jarak 1.793 KM. mari lah kita berharap agar para pembalap kita bisa menang tidak seperti 2 tour yang terakhir.

Jujistu "sebuah bela diri



Apakah anda pernah merasa tidak berdaya ketika anda sedang di-palak oleh preman. Mungkin ini bisa menjadi jawaban anda untuk mengatasinya. Jujitsu, Jujitsu adalah sebuah beladiri yang berasal dari Jepang, yang beberapa tahun lalu sempat mem-booming, setelah ditayangkannya acara Ultimate Fighting Championship di TPI.

Jujitsu adalah sebuah sebutan kolektif untuk beberapa aliran seni beladiri yang berasal dari Jepang. Jujitsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujitsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.

Jujitsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuu), namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujitsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujitsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di jaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujitsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujitsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujitsu yang diciptakan di jaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan di jaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujitsu).

Teknik-teknik Jujitsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) Sewari waza (teknik langkah) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujitsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang jaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).

Aliran Jujitsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.

Kamis, 22 Januari 2009

Maliq D'essentials di BIP



pada tanggal 27/12/08 Telkom Felxy mengadakan acara promo di pelataran BIP, yang dimeriahkan oleh Maliq and D'essentials

Mobil anjlok



ini merupakan kejadian di jalan riau dimana pipa PDAM bawah tanah jebol sehingga menyebabkan jalan diatasnya hancur